
ACTNews, CIAMIS – Kehadiran dan antusiasme anak-anak mengaji di masjid menjadi dilematis. Di satu sisi bagus untuk pendidikan Islam anak-anak, tapi di sisi lain kekhusyukan jemaah lain yang tengah beribadah terganggu dengan suara anak-anak, baik suara saat sedang mengaji atau suara mereka bermain.
Hal itulah yang
dialami Ustaz Zainal Muttaqin saat mengajar anak-anak mengaji di salah satu
masjid di Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Di mana jumlah
santri yang semakin banyak, namun tidak ada tambahan pengajar, membuat kegiatan
mengaji menjadi lebih lama.
"Karena
ngajarnya sendirian tapi santrinya tambah, jadi isya belum selesai. Anak-anak
kan baca (Al-Qur’an) satu-satu maju, jadi memerlukan waktu yang lebih
lama," kata Ustaz Zainal saat ditemui tim ACT Ciamis, Rabu
(22/9/2021).
Akibatnya, lanjut
Ustaz Zainal, kekhusyukan jemaah saat ibadah terganggu. Sehingga para jemaah
menyarankan agar pengajian dipindah ke tempat lain. Ustaz Zainal sempat kebingungan
dipindahkan ke mana anak-anak mengaji dan sempat berpikir untuk membubarkan
kegiatan.
“Enggak punya
tempat khusus anak-anak mengaji. Apa dibubarkan saja? Tapi kata orang tua
santri jangan. Akhirnya pindah ke rumah meski berdesakan, karena rumah saya
sempit, dan alhamdulillah masih pada ngaji sampai sekarang," ujar Ustaz
Zainal.
Andra Rian dari tim
ACT Ciamis mengatakan, perjuangan Ustaz Zainal dalam mendidik anak-anak sangat
besar. Di mana hampir semua anak-anak yang ada di kampung tersebut mengaji ke
Ustaz Zainal. "Bahkan selama ini ia tidak mendapatkan upah dari siapa pun,
termasuk dari para orang tua santri," jelasnya.
Untuk mendukung
perjuangan Ustaz Zainal, Global Zakat-ACT memberikan bantuan biaya hidup, Rabu
(22/9/2021). "Atas bantuan dari para dermawan, beliau mengucapkan terima
kasih," katanya.[]