
ACTNews, YOGYAKARTA, SEMARANG, KAMPAR –
Akhir dan awal tahun menjadi musim hujan di wilayah Indonesia. Di
beberapa daerah bahkan intensitas hujan terbilang tinggi. Dampaknya, banjir
kerap kali menjadi ancaman nyata bagi warga. Sebut saja mereka yang tinggal di
wilayah Lombok Timur, beberapa hari lalu terjangan banjir menghantam daerah permukiman.
Selain banjir, hujan juga sering memicu bencana hidrometeorologi lain, seperti angin kencang, gelombang tinggi di
perairan hingga tanah longsor.
Mengantisipasi
kemungkinan bencana yang hadir di akhir 2020 dan awal 2021, Aksi Cepat Tanggap serta relawan Masyarakat Relawan Indonesia, khususnya tim tanggap darurat
di pertengahan Desember ini menggelar apel kesiapsiagaan. Dalam apel ini,
koordinasi serta berbagai latihan dilakukan. Harapannya, relawan akan siap
menghadapi bencana dan bersedia membantu sesama.
“Musim
hujan acap kali memicu berbagai bencana di Indonesia. Koordinasi, kemampuan, dan
kesiagaan perlu ditingkatkan,” ungkap Zainul Muttaqin dari tim ACT DI Yogyakarta, Kamis (17/12) kemarin saat apel kesiapsiagaan.
Di
DI Yogyakarta sendiri, telah disiagakan relawan MRI dengan spesialisasi penanganan tanggap darurat. Selepas apel
siaga kemarin, mereka mengikuti beberapa pelatihan penggunaan alat keselamatan
seperti perahu hingga gergaji mesin. Harapannnya, pelatihan serta
koordinasi ini mampu menyiapkan relawan terbaik untuk membantu masyarakat.
Tak
hanya di DI Yogyakarta, apel siaga juga dilakukan di 11 kota lainnya seperti Semarang, Purwokerto, Tegal, Surabaya, Malang, Padang, Banjarmasin, Palembang, Medan, Bukittinggi, dan Kampar. Apel tersebut diikuti oleh relawan MRI dari berbagai koordinator daerah. Tujuannya,
untuk memperkuat koordinasi segaligus menyiapkan relawan serta berbagai
peralatan jika bencana yang tidak pernah diinginkan tersebut benar-benar
datang.
“Setiap
lini harus memperkuat koordinasi dan kesiapan menghadapi bencana,” ujar Hendi
Gunawan, Kepala Cabang ACT Riau yang juga Komandan MRI Wilayah Riau.
Sejauh ini, ACT dan MRI terus melakukan aksi kemanusiaan merespons bencana di Indonesia. Yang sampai saat ini masih terus berlanjut sebut saja respons atas kenaikan aktivitas Gunung Merapi. Relawan MRI saat ini masih terus mendampingi warga yang mengungsi di wilayah Magelang, Jawa Tengah serta Sleman, DI Yogyakarta. Hadirnya aksi-aksi tersebut pun tidak lepas dari peran serta dermawan yang menyalurkan kebaikannya melalui ACT.[]