
ACTNews, ASHANTI REGION – Krisis air sudah menjadi permasalahan tak berujung di banyak negara di Benua Hitam. Dilansir dari CTGN, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan, hanya sekitar 24 persen populasi di Sub-Sahara Afrika yang memiliki akses ke air bersih yang aman untuk digunakan.
Salah satu negara di Afrika yang cukup
sulit mendapatkan air bersih ialah Ghana. Di beberapa wilayah, penduduk harus
berjalan cukup jauh untuk mendapatkan air bersih.
Global Wakaf
hadirkan Sumur Wakaf
Menanggulangi permasalahan air bersih di
Ghana, Global Wakaf-ACT berikhtiar menghadirkan sumber air tak jauh dari
sekolah di Desa Maase. Didukung wakif dari Indonesia, Sumur Wakaf diharapkan
mampu memberikan air bersih tanpa perlu jauh untuk mencarinya.
Firdaus Guritno dari tim Global Humanity
Response-ACT, menjelaskan, lebih dari seribu siswa, staff, dan masyarakat di
sekitar sekolah tersebut menjadi penerima manfaat Sumur Wakaf yang telah selesai
pembangunannya pada awal November lalu.
"Sumur ini dapat menghasilkan hingga
10 ribu liter air per jamnya. Para murid dan masyarakat sekitar tidak perlu khawatir
terhadap kebersihan air, karena air dari sumur akan melewati sistem penyaringan
sehingga air yang dihasilkan menjadi bersih dan layak dikonsumsi," jelas
Firdaus, Rabu (17/11/2021).
Agyman Boaten, salah satu staf pengajar di
sekolah tersebut mengaku sangat bersyukur atas dibangunnya Sumur Wakaf di
sekolahnya.
"Saya dan semua guru serta staf di
sini, sangat berterima kasih kepada tim Global Wakaf-ACT dan para dermawan yang
telah membangun Sumur Wakaf di dekat sekolah kami. Melalui sumur ini, kami
berharap mendapatkan akses air yang mudah terutama untuk murid-murid
kami," ujarnya.
Selain untuk konsumsi, Sumur Wakaf ini juga bermanfaat dalam membantu komunitas muslim di sana untuk beribadah. Di mana populasi muslim di wilayah Ashanti termasuk cukup tinggi ketimbang wilayah lainnya di Ghana. "Air bersih sumur ini bisa mereka pakai untuk berwudu. Menghilang segala najis dan kotoran sebelum mulai beribadah," pungkas Firdaus.[]