
ACTNews, PEKALONGAN – "Desa ini gelap, maka, terangilah dengan penghafal
Al-Qur’an di setiap rumahnya".
Kata-kata
itulah yang selalu Yayah kenang dari almarhum orang tuanya. Pesan itu juga yang
membuat ibu satu anak ini memutuskan pulang ke kampung halaman dan mendirikan
Pesantren Qolbul Quran di Dukuh
Clumprit, Kelurahan Degayu, Pekalongan. Bermodal pengatahuan dan pengalaman
mengajar di Jawa Barat, Yayah berikhtiar mencetak generasi muda yang paham
tentang Islam.
Pesantren Qolbul Quran berdiri pada Juli 2017 di sebuah rumah yang kini diwakafkan. Lingkungan tempat tinggal santri
sangatlah asli, banyak pepohonan dan rumput yang tumbuh liar. Akan tetapi,
semua itu kini telah hilang, berganti gersang dan sebagian tertutup air yang
setiap tahun terus meninggi akibat banjir rob.
“Tiga tahun
belakangan, bajir rob semakin parah, dalam setahun pondok kami bisa terkena
banjir empat kali. Enggak cuma musim hujan, kemarau pun kalau (air laut)
pasang, kebanjiran juga,” ujar Yayah beberapa waktu lalu.
Menghadapi
bencana ini, 23 santri terpaksa mengungsi ke tempat lain. Kegiatan pesantren pun terganggu. Apalagi, mereka harus melakukan semua
kegiatan di satu ruangan, yaitu tempat pengungsian, bersama warga lainnya.
Sedangkan, ketika banjir rob mulai
surut, bukan berarti masalah selesai. Membersihkan sisa material
yang terbawa air dan melihat barang-barang pesantren serta pribadi ada yang
rusak atau hanyut terbawa arus harus mereka hadapi.
“Pernah suatu ketika saat mereka (santri) sedang membersihkan lumpur, ada sejumlah ular yang
menyelinap di sudut ruangan. Ini menjadi ketakutan tersendiri bagi santri,” tutur
Yayah.
Dana belum cukup untuk bangunan baru
Saat ini,
Pesantren Qolbul Quran tengah membangun di tanah wakaf dengan bangunan yang
lebih tinggi untuk menghindari genangan air rob. Sayang, dana belum mencukupi
untuk menyelesaikan pembangunan.
Merespons
kondisi ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Pekalongan tengah berikhtiar menggalang
dukungan dermawan untuk menuntaskan pembangunan di Pesantren Qolbu Quran.
Aditya Nugraha dari tim Program ACT Pekalongan, mengatakan, penggalangan saat
ini sedang berlangsung melalui Indonesia Dermawan. Harapan besar agar
masyarakat dapat ikut ambil bagian membantu santri di Pesantren Qolbul
Quran.
“Peran kita
sangat dinantikan untuk memberikan yang terbaik untuk generasi penerus bangsa,”
ungkap Aditya.[]