
ACTNews, JAKARTA — Wabah penyakit mulut dan kuku
(PMK) sedang marak pada hewan berkuku genap/belah seperti sapi, kambing, dan
domba. Pemerintah telah menetapkan dua provinsi sebagai daerah wabah, yakni
Jawa Timur dan Aceh. Hal ini terjadi di tengah persiapan umat Islam menyambut
Iduladha yang sebentar lagi tiba.
"Namun, musibah ini tak boleh
menyurutkan semangat umat Islam untuk tetap berkurban," kata Mukhti,
Presiden Global Qurban-ACT, dalam acara peluncuran 'Kudu Qurban' di Menara 165,
Jakarta Selatan, Jumat (27/5/2022).
Menanggulangi wabah PMK, Global Qurban-ACT
pun berupaya mengantisipasi dengan mengelola hewan kurban, termasuk yang berada
di Lumbung Ternak Wakaf, secara intensif. Hewan-hewan ternak akan terus berada
di bawah pengawasan tim dokter hewan.
"Dengan ini, Global Qurban-ACT
berupaya menjaga kualitas hewan kurban yang dagingnya akan kami sampaikan ke
saudara-saudara kita yang berada di berbagai penjuru negeri ini,” tambah
Mukhti.
Sementara itu, Koordinator Pengawasan dan
Pengamanan Produk Hewan dari Kementerian Pertanian Imron Suandi menjelaskan
bahwa PMK disebabkan oleh virus. Penyakit ini, hanya menyebar pada hewan
berkuku belah seperti sapi dan kambing.
Imron menegaskan, berdasarkan hasil riset
yang telah dilakukan, dinyatakan bahwa PMK sebenarnya tidak berbahaya bagi
manusia. Sebab, virus ini hanya menular di antara hewan berkuku belah.
"Jadi tidak perlu khawatir dari sisi
kesehatan manusianya," ujarnya saat menjadi pembicara di acara peluncuran ‘Kudu
Qurban’.
Oleh karena itu, imbau Imron, masyarakat
tidak perlu panik meski penyakit ini tengah mewabah di sejumlah daerah yang
menular ke ribuan hewan ternak.
Imron juga menyarankan beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk menimalisir hewan terinfeksi oleh virus PMK. Salah
satunya, mengoptimalkan pemanfaatan rumah potong hewan (RPH) yang sudah
disediakan pemerintah setempat.
"Sebab, biasanya di RPH itu sudah ada
dokter hewan yang memantau kesehatan hewan-hewan kurban. Selain itu kebersihan
sanitasi juga dijaga dengan sangat baik, dengan penyemprotan desinfektan secara
berkala yang mampu membunuh virus" jelasnya.
Selain itu, Imron menekankan pentingnya
berkurban secara online di situasi
merebaknya wabah PMK. Sebab, dengan berkurban secara online, seperti yang
disediakan Global Qurban, arus mobilisasi ternak dapat diperkecil. Hal ini
berguna untuk memutus mata rantai penyebaran virus di antara para ternak.
Bagi masyarakat yang
ingin berkurban secara online melalui
Global Qurban, dapat langsung mengunjungi laman resmi Globalqurban.com. Selain itu juga bisa melalui Pasarsedekah.com, Indonesiadermawan.id,
dan berbagai marketplace. Sementara
untuk pembelian secara offline, dapat
mengunjungi kantor cabang ACT yang tersedia di berbagai wilayah di Indonesia.[]