
ACTNews, ACEH TAMIANG – Sudah lima tahun
terakhir Rukiah mengajar di SMKN 3 Karang Baru, Aceh Tamiang. Ia selalu ramah
kepada anak muridnya. Nasihat demi nasihat sering disampaikan menjelang akhir
pembelajaran. Guru honorer ini pun selalu bersyukur atas apa yang didapatkan,
termasuk gaji yang hanya pas-pasan.
Selain menjadi
seorang guru, Rukiah pun berperan menjadi orang tua yang mengasuh ketiga anaknya
yang masih berusia sekolah. Setahun belakangan ini, ia mengasuh sendiri
anak-anaknya, termasuk untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
“Saya harus berjuang demi
anak-anak, merekalah penyemangat hidup di saat ini. Di balik letihnya mencari
nafkah, tapi harus juga teliti mendidik anak-anak,” ujar Rukiah sambil menggendong
anak perempuan kecilnya awal September ini. Tiap kali harus berangkat ke sekolah untuk mengajar, Rukiah menitipkan
anaknya ini ke tetangga.
Untuk urusan mendidik anak-anaknya, Rukiah
memang tak main-main. Setiap waktu salat, termasuk subuh, ia selalu mengajak
seluruh anaknya salat berjamaah di rumah sebagai wujud syukur atas apa yang
diberikan Allah. Ia pun berharap anak-anaknya bisa bersekolah setinggi mungkin
dengan pendidikan yang terbaik, walau keinginan memasukan anak sulungnya ke
pesantren harus terhenti.
“Alhamdulillah kami di rumah
setiap subuh selalu salat jemaah, bahkan si adek yang berumur 10 bulan ikut
sujud di sajadah, mengikuti gerakan kakaknya yang sedang sholat,” tutur Rukiah.
Sebagai bentuk apresiasi, Global
Zakat-ACT pada September ini bersilaturahmi dan menyerahkan bantuan biaya hidup
lewat program Sahabat Guru Indonesia untuk Rukiah. Apresiasi tersebut pun
disambut bahagia. Ucapan terima kasih terlantun dari Rukiah untuk dermawan yang
telah mendukungnya lewat Global Zakat-ACT.[]