
ACTNews, SOLOK SELATAN –
Banjir yang melanda Solok Selatan pada Desember 2019 lalu menyisakan duka
mendalam bagi keluarga Zainal dan Syamsul. Rumah warga Balin Sawatua, Nagari Pakan Rabaa
Tengah, Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan ini harus menerima kenyataan
rumahnya mengalami kerusakan akibat banjir. Ia pun harus bertahan, melanjutkan
hidup dengan kondisi rumah yang berantakan.
Akan
tetapi, Juli 2020 ini menjadi waktu bahagia bagi keluarga Zainal dan keluarga
Syamsul. Hal tersebut karena ACT Sumatra Barat meresmikan
rumah baru bagi mereka. Peresmian dua rumah tersebut juga dihadiri Plt Bupati
Solok Selatan Abdul Rahman. Pengguntingan pita menjadi tanda rumah tersebut
resmi selesai dibangun dan bisa dihuni keluarga korban banjir bandang dan
longsor itu.
Abdul
Rahman mengapresiasi pembangunan rumah tersebut. Ia berharap, rumah baru tersebut bisa menjadi pelipur lara korban bencana alam. “Harapannya,
masyarakat terbantu (bantuan rumah) karena memang sangat dibutuhkan warga yang
terdampak,” ungkapnya, Sabtu (18/7).
Rumah
yang ACT Sumatra Barat bangun masing-masing memiliki luas 36 meter persegi.
Terdapat dua kamar tidur serta ruangan lainnya. Erni, salah satu anak penerima
bantuan rumah mengatakan, adanya bantuan tersebut sangat bermanfaat. Pasalnya,
sang ayah yang berprofesi sebagai petani tak mampu secara ekonomi membangun ulang
rumah yang hancur karena bencana alam. “Ayah saya petani yang harus menghidupi
tujuh anggota keluarga,” ungkapnya.
Terbangunnya
rumah Zainal dan Syamsul merupakan hasil sedekah masyarakat, khususnya Sumatra
Barat. Proses pembangunan juga dilakukan secara swadaya oleh warga sekitar
bersama tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Zeng Welf selaku Kepala Cabang
ACT Sumbar mengatakan, dua rumah yang terbangun itu merupakan salah satu wujud
nyata kepedulian masyarakat terhadap sesama.
“Hal serupa juga bisa dilakukan oleh siapa pun karena masih banyak masyarakat di Indonesia dan berbagai negara lain yang membutuhkan bantuan. Rumah Pak Zainal dan Pak Syamsul ini adalah bentuk nyata kepedulian dan kedermawanan,” ujar Zeng.[]