
ACTNews, GUNUNGKIDUL – Masih cukup banyak santri di pelosok negeri yang
kehidupannya memprihatinkan. Mereka menuntut ilmu walau dengan keterbatasan
fasilitas. Tak jarang ketersediaan pangan juga menjadi kendala.
Bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional pada 22 Oktober lalu, Aksi Cepat
Tanggap (ACT) meluncurkan program Beras untuk Santri Indonesia (BERISI). Berbagai
pondok pesantren yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan pangan santrinya
menjadi sasaran. Nantinya, tiap pesantren akan didistribusikan satu ton beras dari
ACT.
Sejak awal peluncuran program, beberapa pesantren di Jawa Barat dan Banten mendapatkan distribusi beras satu ton ini. Pada Ahad (27/10) giliran Pondok Pesantren Al Hikmah Gubugrubuh di Desa Getas, Kecamatan Playen, Gunungkidul yang mendapatkan beras. Sambutan meriah datang dari para santri.
Proses pengiriman beras ke beberapa pesantren di Gunungkidul, Ahad (27/10). Beras ini diambil dari huler atau penggilingan padi yang ada di Kabupaten Bantul. (ACTNews)
Kepala Cabang ACT DI Yogyakarta Bagus Suryanto mengatakan, pendistribusian
beras ke Pesantren Al Hikmah Gubugrubuh ini bekerja sama dengan Gerakan Infaq
Beras. Beras-beras tersebut diambil dari huler atau tempat penggilingan padi di
Kebupaten Bantul. “Beras yang kami distribusikan merupakan yang terbaik agar
kebutuhan pangan santri dapat terpenuhi,” jelas Bagus.
Selain di Pondok Pesantren Al Hikmah Gubugrubuh, ACT juga
mendistribusikan satu ton beras ke Pesantren Anshorullah As-Salafy,
Desa Logandeng, Playen. Di pesantren ini santrinya umumnya merupakan anak-anak
korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi dari Palu, Sulawesi Tengah.
Pascabencana itu, mereka mengungsi hingga pedalaman Gunungkidul.
Di hari yang sama, ACT juga mendistribusikan bantuan beras ke beberapa
pesantren di Banten. Pesantren-pesantren ini merupakan lembaga pendidikan yang
masih memiliki keterbatasan fasilitas serta pemenuhan pangan santrinya. “Dalam
jangka panjang, pesantren tak hanya diberikan bantuan saja, akan tetapi ACT
melalui Global Wakaf juga akan melakukan pendampingan untuk ketahanan pangan
masing-masing pesantren,” jelas Wahyu
Novyan selaku Direktur Program ACT saat menyerahkan bantuan beras ke Pesantren Nuu Waar di Bekasi, Jawa
Barat, Rabu (23/10). []