
ACTNews, SLEMAN – Korban kecelakaan air di Sungai Sempor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi,
Kabupaten Sleman telah ditemukan seluruhnya. Dari total 249 siswa SMPN 1 Turi
yang terbawa arus saat kegiatan susur Sungai Sempor, telah terkonfirmasi pada Ahad
(23/2) ini bahwa sebanyak 239 dinyatakan selamat dan 10 siswa dinyatakan
meninggal dunia.
Tim Disaster Emergency Response (DER) - ACT DI Yogyakarta ikut membantu berbagai pihak dalam pencairan korban selama dua hari belakangan. Di hari terakhir pencarian, tim menemukan kembali dua jenazah.
“Pada Ahad pukul 05:30 WIB telah ditemukan
korban ke-9. Selang beberapa saat, yakni pada pukul 07:05 WIB, korban
ke-10 juga diketemukan. Keduanya
ditemukan di Dam Mantras yang berjarak sekitar 400 meter dari tempat
kejadian mula di Sungai Sempor. Kedua korban ditemukan dalam keadaan
meninggal dunia,” ungkap Fuad, Komandan Tim DER ACT - DI Yogyakarta.
Adapun data terakhir dari kesepuluh korban hanyut Sungai Sempor diketahui bernama Sovie Aulia, Arisma Rahmawati, Nur Azizah, Latifa Zulfa, Khoirunisa, Evita Putri L, Fanesha Dida, Nadine Fadila Khasanah, Yasinta Bunga, dan Zahra Imelda.
Tim DER - ACT DI Yogyakarta bersama TNI dan Tim SAR saat pencarian korban susur Sungai Sempor. (ACTNews)
Kedua korban terakhir yang ditemukan, yaitu
Yasinta Bunga dan Zahra Imelda, kemudian dibawa ke RS Bhayangkara DIY untuk
dilakukan identifikasi lebih lanjut. “Dengan ditemukannya seluruh korban hanyut Sungai Sempor, operasi SAR Gabungan Sungai Sempor dinyatakan ditutup,” lanjut
Fuad.
Sebagai bentuk kepedulian yang mendalam, ACT juga akan memberikan santunan kepada
seluruh keluarga korban. Hingga kini, ACT DI Yogyakarta sedang melakukan pendataan
kepada keluarga korban.
“Sampai saat ini masih dilakukan pendataan
kepada seluruh keluarga korban. Sesegera mungkin kami akan memberikan
santunan. Harapan kami bantuan ini dapat meringankan duka keluarga
yang sedang berbelasungkawa,” ujar Kepala Program ACT DIY Kharis Pradana.
Seperti yang diberitakan, tragedi hanyutnya ratusan siswa-siswi SMPN 1 Turi berawal dari latihan pramuka yang digelar pada Jumat (21/2) lalu, dengan kegiatan berupa susur sungai. Tetapi secara tiba-tiba dari arah utara sungai, banjir bandang setinggi 1-2 meter menerjang, kemudian menghanyutkan ratusan peserta susur sungai tersebut. []