
ACTNews, JAKARTA
- Kekhusyukan
dan kekhidmatan di penghujung Ramadan di Masjid Al-Aqsa ternodai oleh aksi
kekerasan yang dilakukan oleh zionis terhadap warga Palestina di Yerusalem atau
Al-Quds. Rentetan kejadian ini bermula dari pengusiran 500 warga Palestina dari
rumah mereka di kompleks pemukiman Sheikh Jarrah, Kamis (6/5/2021). Insiden ini
bereskalasi menjadi serangan terhadap jemaah yang tengah beribadah di Masjid
Al-Aqsa dan pembubaran jemaah-jemaah lainnya di Jerusalem Timur, Jumat
(7/5/2021). Tembakan peluru karet, gas air mata, serta granat kejut melukai
jemaah yang bertahan di dalam masjid.
Bulan Sabit Merah Palestina mencatat, hingga Senin (10/5/2021) pukul 18:26 WIB, sebanyak 305 orang Palestina terluka akibat aksi kekerasan di Yerusalem. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 228 orang harus dirawat di rumah sakit, dan 7 orang dalam
kondisi kritis.
Merespons situasi
di Palestina yang memanas, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyerukan darurat Al-Aqsa dan ajakan untuk merebut kembali Palestina.
“Kami, Aksi Cepat
Tanggap, menyatakan saat ini darurat Al-Aqsa. Rebut kembali Palestina. Kita
harus sadar betul bahwa kondisinya sudah sangat darurat. Kekejaman demi kekejaman nyata terjadi,” ujar Presiden ACT
Ibnu Khajar dalam siaran langsung pernyataan sikap yang disiarkan dari kantor
pusat ACT di Jakarta Selatan, Senin (10/5/2021).
Lebih lanjut, Ibnu
Khajar juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya umat Islam, untuk
menunjukkan dukungan nyata kepada warga Palestina yang menjadi korban
kekerasan.
“Saya mengajak
kepada kita semuanya, yang punya doa, angkat malam ini tangan kita. Yang punya
kekuatan kita untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk mendukung
Palestina, saya ajak semuanya untuk bergerak. Kami ajak kepada ulama-ulama di
mana pun berada, bukan hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia, malam ini
serukan kepada seluruh jemaah di masjid-masjid, di semua tempat, kita serukan
kepada mereka untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsa,” ajak Ibnu Khajar.
Sebagai bentuk
nyata dukungan kepada orang-orang Palestina yang tengah berjuang mempertahankan
Masjid Al-Aqsa, ACT akan mendirikan dapur-dapur umum untuk menjamin
ketersediaan pangan untuk para penjaga Al-Aqsa.
“Kami buka dapur
umum di Al-Aqsa supaya 70.000 orang yang sedang menjaga Masjid Al-Aqsa dapat
berjaga. Jangan pernah meninggalkan Baitul Maqdis karena itu adalah amanah yang
Rasulullah berikan kepada kita. Maka orang-orang itu akan tetap bertahan di
Masjid Al-Aqsa. Kita siapkan dapur umum Al-Aqsa supaya buka dan sahurnya para
pejuang di Baitul Maqdis atau Murabitun tetap
kuat fisiknya untuk melawan serangan-serangan kekejaman dari tentara-tentara
Israel di Masjid Al-Aqsa,” papar Ibnu Khajar.
Selain menyasar
para Murabitun penjaga Al-Aqsa,
dapur-dapur umum ini juga nantinya akan menyasar penduduk Palestina di sekitar
Masjid Al-Aqsa yang turut terdampak aksi kekerasan yang dilakukan tentara
Israel maupun pemukim zionis.
“Maka, Bismillah, bagi mereka yang sedang
mengungsi, bagi saudara kami yang sedang ketakutan, anak-anak yatim yang sedang
tercerai berai ke mana-mana, orang-orang tua yang sedang sakit-sakitan karena
terkena serangan-serangan tembakan atau terkena bom, Insyaallah, paket-paket
pangan dan bantuan-bantuan medis akan kami kirimkan ke rumah-rumah warga
Palestina. Khususnya di Baitul Maqdis, di Masjid Al-Aqsa, dapur umum akan
melayani 24 jam,” tegas Ibnu Khajar.
Bertepatan dengan
malam ke-29 Ramadan, Ibnu Khajar mengajak kepada khalayak untuk membantu
Al-Aqsa dengan harta terbaik sebagai bukti iman dan dukungan nyata terhadap pembebasan Al-Aqsa.
“Jangan sampai
terlambat. Jangan sampai kita tidak punya amalan sekecil apapun untuk membantu
saudara kita di Al-Aqsa. Malam ini, di masjid-masjid tempat anda melakukan
iktikaf, di manapun anda berada, anda dapat mengunjungi laman Indonesia Dermawan dan kita bisa membantu bersama.
Jangan hanya dengan doa, jangan hanya dengan seruan, tetapi buktikan nyata
bahwa kita adalah orang-orang yang peduli. Darurat Al-Aqsa, selamatkan
Palestina, rebut kembali Palestina, adalah seruan yang kita ajak bukan hanya
kepada orang Indonesia, tetapi juga kepada dunia internasional. Kalau anda
beriman, maka anda pasti akan bantu Palestina. Kalau anda beriman, anda akan
tergerak untuk membebaskan Al-Aqsa,” pungkas Ibnu Khajar. []