
ACTNews, PANGANDARAN – Dusun Sukadana, RT 23, RW 13, Desa Kalijati,
Sidamulih, Pangandaran, menjadi tempat bermukim puluhan keluarga. Rata-rata
pekerjaan warga merupakan buruh serabutan serta pekerja harian lepas dengan
penghasilan tak menentu. Hal ini membuat ekonomi warga yang tak sedikit masih
prasejahtera.
Akan tetapi,
kondisi ekonomi tak menjadi alasan warga menjalani ibadah Islam dengan taat. Masjid
Al Ikhlas di dusun mereka menjadi pusat kegiatan keagamaan. Mulai salat
berjemaah, pengajian anak-anak dan orang tua, serta kegiatan keagamaan lain
dilakukan di masjid tersebut. Sayang, kondisi tempat ibadah kurang memadai,
ukurannya terbatas, sehingga tak mampu menampung seluruh jemaah. Bangunannya
pun mulai lapuk termakan usia, banyak lubang yang membuat air hujan mudah masuk
ke dalam ruangan. Peralatan ibadah pun sudah lusuh, begitu juga mushaf Al-Qur’an.
Warga sekitar bukan
tanpa usaha untuk memperbaiki masjid. Mereka berinisiatif melakukan urunan
dana. Tetapi, tahun 2020 Covid-19 mewabah, membawa dampak besar pada kehidupan,
termasuk ekonomi warga yang berpengaruh pada kemampuan mereka mengumpulkan
untuk demi merenovasi masjid.
Namun, semua doa,
harapan, serta usaha yang pernah warga lakukan demi masjid kampung mereka yang
baru mulai terwujud. Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama JNE Tasikmalaya membantu
dengan menghadirkan bantuan renovasi masjid di pekan menjelang akhir September
ini. Pada Selasa (21/9/2021), pembangunan sudah masuk hari ketiga dan akan terus
berlanjut hingga selesai, diperkirakan rampung di hari ke 32.
“Saya mewakili
warga sekaligus DKM mengucapkan terima kasih kepada ACT dan JNE Tasikmalaya.
Tempo hari sempat cerita tentang kondisi masjid ini dan sekarang sedang
direnovasi,” ungkapnya Isak, Ketua DKM Masjid Al-Ikhlas penuh haru.
Selain Masjid
Al-Ikhlas di Pangandaran, ACT Tasikmalaya saat ini juga tengah mengikhtiarkan
pembangunan serupa di masjid-masjid lain yang membutuhkan. Tak hanya sarana
ibadah, bantuan renovasi juga diberikan ke lansia-lansia prasejahtera.
“Apa yang terbangun
merupakan wujud nyata kedermawanan masyarakat,” jelas Fauzi Ridwan dari tim Program
ACT Tasikmalaya.[]