
ACTNews, BANJARMASIN – Pendampingan dari Global Wakaf – ACT kepada para penerima manfaat Wakaf
Modal Usaha Mikro terus berjalan. Seperti di Kalimantan Selatan, para
pendamping mengunjungi para pengusaha mikro di Banjarmasin pada Kamis (10/12)
dan Jumat (11/12), untuk memantau perkembangan usaha mereka selama berjalannya
program.
"Alhamdulillah
kalau orderan masuk terus Mas, saya aja
yang kewalahan," ucap Masitah, salah seorang penerima manfaat penjual
makanan saat pendampingan. Meski mengaku agak kelelahan hari itu, Masitah tetap
menjalankan dagangannya.
Sejalan dengan
Masitah, Susyanti, seorang ibu yang berdagang pedagang warung kelontong, juga
mengalami perkembangan dalam usahanya. “Alhamdulillah setiap hari masih belanja, Rp1,5 juta sekali ke pasar," tukas Susyanti. Kondisi ini lebih baik
daripada sebelumnya ketika Susyanti harus memakai modal untuk kebutuhan
sehari-hari, bahkan sempat meminjam uang ke bank.
Seorang penerima manfaat sedang mengisi data-data dirinya saat pendampingan. (ACTNews)
Tetapi tak semua
penerima manfaat menceritakan kisah bahagia. Seperti Sumarsih, yang usahanya
berjalan lancar, namun harus memikirkan bagaimana caranya membetulkan rumah usai atapnya dirusak oleh angin kencang beberapa waktu lalu. Musim memang
sedang buruk saat ini, bahkan beberapa penerima manfaat jatuh sakit seperti
Noorhidayati, yang bahkan harus menutup usahanya 5 hari berturut-turut.
Ada pasang dan
surut untuk beberapa penerima manfaat. Namun, menurut Retno Sulisetiyani selaku Koordinator Program
Global Wakaf – ACT Kalimantan Selatan, para penerima manfaat masih beraktivitas
dengan semangatnya.
“Laporan dari
pendamping, Alhamdulillah sejauh ini beberapa penerima manfaat kegiatan usaha berjalan
dengan lancar dan beraktivitas dengan semangat. Beberapa dari mereka bahkan
mengatakan adanya peningkatan pendapatan. Respons mereka pun baik dan positif
selama masa pendampingan, dan mendukung kegiatan pendampingan program Wakaf
Modal Usaha Mikro,” jelas Retno.
Selain monitoring kunjungan individu, penerima manfaat juga melakukan pengembalian cicilan dana wakaf. Retno berharap hal ini dapat terus berlanjut serta meluas, khususnya di Kalimantan Selatan. “Karena bantuan yang kami berikan bukan hanya bantuan modal saja, tetapi juga pengembangan dari usaha itu sendiri. Sehingga, kebermanfaatan dari pemberdayaan dapat benar-benar dirasakan oleh penerima manfaat terutama di masa sulit ini. Kami turut mengajak para dermawan untuk semakin meluaskan kebermanfaatan dari program ini. Wakaf terbaik dapat disalurkan melalui Indonesia Dermawan atau transfer ke BNI Syariah di nomor 66 00000 426,” ajak Retno. []