
ACTNews, KABUPATEN MADIUN – Dusun Kece, Desa Sumberbendo,
Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, memang sering rawan kekeringan ketika
memasuki musim kemarau panjang. Sumber air yang dimiliki warga di rumah
masing-masing akan berkurang drastis atau malah mengering sama sekali.
“Saat kekeringan,
beberapa warga tidak bisa mandi. Karena lebih mengutamakan air dipakai untuk
minum ataupun makan,” ujar Aferu Fajar dari Tim Global Wakaf-ACT Madiun. ACT
bahkan sempat mengirimkan bantuan 3.000 liter bantuan air bersih di dusun ini saat
bencana kekeringan pada tahun 2019 lalu.
Selain untuk
kebutuhan dasar, kekeringan juga mendampak lahan mereka. Umumnya mata pencaharian warga didaerah
ini adalah petani. Baik petani sawah, maupun petani porang, dan pekerjaan warga
ini sedikit terhambat pada saat musim kemarau. “Untuk penghasilannya pada saat
kekeringan, tidak menentu. Karena sangat menggantungkan dari air yang bisa
didapat,” kata Aferu pada Selasa (12/10/2021).
Demikian juga
untuk Musala Nurul Huda di dusun tersebut. Musala ini bahkan tak memiliki
fasilitas MCK. “MCK-nya masih ikut dengan fasilitas yang dimiliki warga
sekitar. Sehingga kalau mau berwudu, harus menumpang di rumah warga,” ungkap
Aferu.
Untuk itu,
Global Wakaf-ACT membangun Sumur Wakaf Musholla di Musala Nurul Huda. Sumur
Wakaf ini telah rampung dan dapat dimanfaatkan warga sejak Januari lalu. “Sumur
Wakaf ini hadir untuk melengkapi fasilitas musala berupa sanitasi. Kita
berharap juga nantinya selain dapat memenuhi kebutuhan air para jemaah, Sumur
Wakaf ini juga dapat dimanfaatkan warga umum dusun ini yang berjumlah sekitar
72 orang,” harap Aferu.
Suwarno salah seorang warga Dusun Kece pun
mengapresiasi bantuan dari para Sahabat Wakif ini. “Alhamdulillah, sudah keluar
airnya. Biasanya saya mengambil air di (sumber air sekitar) sawah, dan jauh.
Sekarang alhamdulillah, ada air bersih dari Sumur Wakaf. Terima kasih banyak
donatur-donatur Global Wakaf-ACT,” ucapnya. []