
ACTNews, SURAKARTA – Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Solo mengimplementasikan program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) pada senin
(1/6) lalu. Program tersebut merupakan pemberian bantuan modal usaha untuk pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal ini yang dirasakan Rina Puji Astuti, salah satu penerima manfaaat program Sahabat UMI di Kecamatan Jebres, Kota Solo. Ia menuturkan bahwa selama masa pandemi, pembeli makanannya semakin sedikit, sehingga ia tidak ada modal lagi untuk melanjutkan usahanya. Sampai akhirnya Rina berganti jenis usaha dan menemui persoalan yang sama.
“Sebelum adanya
pandemi, orderan makanan lumayan
ramai. Tetapi sejak masa pandemi, sangat sepi sekali. Karena tidak mempunyai
modal, akhirnya saya buka jasa laundry yang
memang tidak memerlukan modal awal. Tetapi jasa laundry yang saya tawarkan itu pun juga sepi,” tutur Rina.
Dengan adanya program Sahabat UMI dari ACT, ia merasa sangat terbantu untuk melanjutkan usaha jualan makanannya. “Allhamdulilah, saya sangat berterima kasih banyak kepada ACT atas bantuan modal usaha yang diberikan. Modal ini akan saya pergunakan dengan baik untuk memulai usaha orderan makanan dan berjualan di rumah susun,” imbuh Rina.
Rina dan keluarganya ketika menerima bantuan dari Sahabat UMI. (ACTNews/Khoirul Huda)
Kepala Cabang
ACT Solo Septi Endrasmoro, menjelaskan bahwa program Sahabat UMI ditujukan
kepada masyarakat yang mengandalkan usaha mikro sebagai mata pencaharian utama
penghidupan untuk keluarga. Dalam program ini, masyarakat juga akan mendapatkan
pendampingan, sehingga usaha mereka berkelanjutan.
“Bantuan modal
usaha ini akan kami dampingi secara berkelanjutan agar penerima manfaat juga
bisa melanjutkan usahanya dengan baik dan terus berkembang. Mudah-mudahan kita
bisa menggulirkan program ini secara lebih luas, agar para pelaku usaha mikro yang
terdampak pandemi dapat bangkit kembali,” ujar Septi.
Sahabat UMI menyasar para ibu pemilik usaha rumahan atau pedagang keliling yang menyokong ekonomi keluarga. Terealisasinya program ini dilandaskan oleh beberapa fakta yang terjadi di lapangan. Data Bank Indonesia menyebutkan bahwa pada tahun 2018, lebih dari 60% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan dengan total mencapai 37 juta dari jumlah 57,83 juta UMKM. Sementara itu selama pandemi corona ini, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melaporkan bahwa 37.000 UMKM terdampak secara ekonomi. []