
ACTNews,
BEKASI – Sumur Wakaf mengukir senyum di
Pondok Pesantren Alhamdulillah Yayasan Ibnu Muay, Desa Buni Bakti, Babelan,
Kabupaten Bekasi, ketika mereka mengantre untuk mengambil wudu. Pertama kalinya
para santri ini menggunakan Sumur Wakaf yang selesai dibangun dan diresmikan di
pondok pesantren mereka pada akhir Juni 2020 lalu.
Wajah bahagia itu tampak karena selama ini
air yang seharusnya jadi kebutuhan utama malah sulit mereka dapatkan. “Untuk kebutuhan air, para santri menggali
sumur darurat di bantaran Sungai Kali Mati, sehingga airnya dapat terkumpul.
Tapi permasalahnnya, air di sana keruh dan dapat dikatakan kurang layak untuk
digunakan,” ujar Wahyu Nur Alim dari Tim Global Wakaf – ACT. Begitu pula
kondisi MCK mereka yang kurang layak untuk digunakan.
Kondisi geografis menambah kesulitan lagi untuk santri mendapatkan air. Kemarau kerap terjadi, dan tidak hanya para santri yang terdampak, warga sekitar bahkan kerap membeli air seharga Rp7.000 setiap galonnya. Sampai pembangunan Sumur Wakaf pada Mei lalu, desa juga belum pernah tersentuh oleh bantuan air bersih. Sehingga, Sumur Wakaf yang dibangun di Pondok Pesantren Alhamdulillah dapat digunakan juga oleh warga sekitar.
“Data yang kita dapat, hanya sekitar 60%
dari total warga Kampung Buni yang memiliki MCK. Atau dengan kata lain, hampir
setengah dari warga tidak memiliki MCK. Sementara yang belum memiliki MCK
membuat jamban kecil dengan ukuran kurang dari 1x1 meter yang terbuat dari
karung dan bambu, yang diletakkan di atas Sungai Kali Mati,” kata Wahyu.
Proses pembangunan Sumur Wakaf di Pondok Pesantren Alhamdulillah. (ACTNews)
Wahyu menargetkan, selain oleh santri, Sumur
Wakaf di Pondok Pesantren Alhamdulillah juga akan memenuhi kebutuhan kepala
keluarga yang berada di sekitar pesantren. “Sehingga Sumur Wakaf ini manfaatnya
lebih luas karena di luar pesantren juga masih banyak yang membutuhkan air
bersih. Selain itu, semakin banyak orang yang menjaganya, kita berharap
keberlangsungan Sumur Wakaf ini akan semakin bertahan lama,” kata Wahyu.
Warga juga menyambut positif bantuan dari
para dermawan melalui Global Wakaf – ACT ini. Salah satunya Nenih, yang selama
ini merasakan sulitnya mendapatkan air.
“Atas nama warga, kami bersyukur sekali
dengan adanya program air bersih ini. Sangat bermanfaat untuk warga dan santri. Semoga
Allah Subhanahuwataala membalas jariyah dari Global Wakaf – ACT dan donator dengan
balasan yang berlipat ACT,” ungkap Nenih.
Wahyu pun mengajak para dermawan untuk terus mendukung Global Wakaf – ACT dalam menyalurkan air bersih kepada para santri yang membutuhkan fasilitas. “Kami berharap kepedulian para dermawan dapat membantu para santri dalam mengejar ilmunya. Bantuan dapat disalurkan melalui laman Indonesia Dermawan atau dapat melalui transfer di BNI Syariah 8660291020020124 atas nama Aksi Cepat Tanggap,” ajaknya. []