ACTNews, JAKARTA –
Awal tahun 2020, armada kemanusiaan Global
Zakat-ACT, Humanity Food Truck, sudah sibuk melakukan aksi. Saat itu, aksi
dilakukan untuk melayani kebutuhan makanan siap santap bagi warga Kabupaten
Bogor dan Lebak yang dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor. Ribuan
porsi makanan kemudian tersaji secara gratis dan dinikmati oleh warga, relawan
hingga petugas gabungan yang tengah merespons bencana yang cukup besar
dampaknya ini.
Dari catatan yang dihimpun ACTNews selama satu tahun, Humanity Food Truck tak hanya menggelar
aksinya ketika tanggap darurat bencana Kabupaten Bogor dan Lebak saja. Ketika pengungsi
Rohingya terdampar di daratan Aceh, truk berdapur ini juga menjalankan misi
kemanusiaan di sana. Belum lagi saat merespons kebutuhan pangan warga terdampak
banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, dan masih banyak aksi lainnya.
Secara total, hingga pertengahan Desember ini, Humanity Food Truck telah
memberikan manfaat ke lebih dari 112 ribu jiwa di 8 provinsi.
“Dalam aksinya, Humanity Food Truck juga melibatkan relawan,
yang dalam rekapan selama 2020 mencapai lebih dari 1.200 relawan. Selain itu, aksi yang
dilakukan tidak hanya merespons bencana alam, tapi juga memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat prasejahtera selama pandemi ini,” sebut Ryan Andriana, Koordinator
Humanity Food Truck, Sabtu (19/12).
Layanan Humanity Food Truck merupakan wujud nyata kedermawanan masyarakat yang menyalurkan sedekah terbaiknya melalui Global Zakat-ACT. Layanan truk berdapur ini merupakan satu dari sekian banyaknya aksi pemenuhan pangan selama tahun 2020 yang didukung dari dana zakat masyarakat. Layanan pangan lain yang didukung oleh zakat publik ialah Humanity Food Van yang makanannya diolah di Dapur Terpusat ACT. Kemudian ada juga Operasi Makan Gratis yang berkolaborasi dengan warung-warung makan kecil di berbagai wilayah di Indonesia dengan total penerima manfaatnya sudah mencapai hampir 480 ribu jiwa.
Muhammad Rifqi (12), bocah asal Bireuen selepas menjalani operasi jantung di Jakarta pada September lalu. Tibanya Rifqi di Jakarta dan sukses menjalani operasi tak lepas dari zakat masyarakat yang disalurkan melalui Global Zakat. (ACTNews/Eko Ramdani)
Mendatangkan
harapan hidup dan kesejahteraan
Dana zakat yang Global Zakat-ACT himpun selama 2020 tak
semata disalurkan untuk kebutuhan pangan saja. Melalui berbagai program
kebaikan, dana tersebut dimaksimalkan untuk dukungan medis, pendidikan, hingga
biaya hidup melalui program Bengkel Gizi Terpadu, Mobile
Social Rescue, hingga Sahabat Guru Indonesia, yang hingga saat ini telah
memberikan bantuan biaya hidup dan paket pangan ke lebih dari 5 ribu guru serta
pendampingan lanjutan.
Penerima manfaat kebaikan ini pun tersebar di seluruh
penjuru negeri, bukan hanya wilayah yang terdapat cabang Global Zakat-ACT saja.
Pendistribusiannya melibatkan relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) yang
juga tersebar di berbagai wilayah. Dengan begitu, kebaikan zakat masyarakat
yang tersalurkan bisa meluas.
“Untuk program Mobile Social Rescue, di tahun 2020, pendampingannya
menyebar ke berbagai wilayah, baik medis maupun non-medis. Aksi ini terus
berjalan, bahkan di tengah Covid-19 yang sedang mewabah,” jelas Nurjanatun Naim,
Koordinator Program Mobile Social Rescue. Program MSR sendiri merupakan
pendampingan medis serta non-medis, seperti pembangunan rumah untuk
prasejahtera dan lansia, yang sumber dananya dari zakat.
Kini, tahun 2020 tinggal menghitung hari untuk
menyudahinya, dan tahun 2021 siap menyambut dengan beragam “PR” yang belum
terselesaikan di tahun sebelumnya. Kedermawanan diharapkan bisa menjadi solusi
dari permasalahan ini. Terlebih hadirnya pandemi Covid-19 yang belum dipastikan kapan berkahir, serta kemiskinan yang masih saja mengepung kehidupan masyarakat.[]