
ACTNews, JAKARTA – Nabi Muhammad merupakan manusia yang harus dicontoh. Beliau merupakan teladan yang baik bagi kehidupan umat manusia, pun dalam kaitannya dengan ibadah berkurban. Dalam berkurban, Rasulullah SAW tidak pernah tanggung-tanggung melakukannya.
Saat melaksanakan
Haji Wadak di tahun 10 hijriah atau 632 masehi, Nabi Muhammad SAW juga
melakukan ibadah kurban. Tak tanggung-tanggung, 100 ekor unta beliau kurbankan
untuk dibagikan. Bahkan baginda Rasulullah SAW selalu melakukan ibadah kurban
setiap tahun.
Kala itu Rasulullah
SAW menyembelih 100 ekor unta,
63 ekor disembelih dengan tangannya sendiri dan sisanya disembelih oleh Ali bin
Abu Thalib. Keseluruhan hewan kurban tersebut disembelih setelah salat Iduladha
dilaksanakan.
"Dari Jabir
RA, sesungguhnya Rasulullah SAW ketika berhaji, membawa 100 ekor unta untuk al hadyu (kurban bagi orang yang haji).
Beliau menyembelih 63 ekor unta, dan mewakilkan ke Ali untuk menyembelih
sisanya," (Shahih Ibnu Hibban, juz 9/sofhah 327). Sementara di riwayat yang lain Nabi memotong 30 ekor dan Ali sisanya.
Rasulullah berkurban semata-mata sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Karena kurban pada hakikatnya yang sampai kepada Allah SWT bukanlah darah dan dagingnya, melainkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagaimana Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 37.
"Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan
sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.
Demikianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang berbuat baik."[]