
ACTNews, WONOGIRI – Dalam kondisi tak bisa melihat, ia sanggup mengajar tahfiz di madrasah, menjadi imam tetap masjid di
kampung halamannya bahkan mendirikan Rumah Tahfiz El Mutahaqifa dengan metode talaqqi di Ngadirejo, Eromoko, Wonogiri.
Ia adalah Ustaz Kresna Budianto. Dai
di Wonogiri, Jawa Tengah ini kehilangan penglihatan mata kirinya pada tahun
2007, kemudian pada tahun 2016 disusul mata kanannya yang tak bisa digunakan
untuk melihat sama sekali. Ikhtiar pengobatan sudah dilakukan, tetapi tidak mengubah kondisi yang dialaminya.
Dalam kondisi terbatas tersebut, alumni Pondok Pesantren Al Mukmin
Ngruki,
Sukoharjo ini mengawali dakwahnya di
Plumbon, Ngadirejo, Eromoko, Wonogiri dengan mengajar TPA. Kemudian Ustaz Kresna fokus mengajar tahfiz Al-Qur’an untuk para santrinya, bahkan dari situ ia
diamanahi mengajar tahfiz dari kelas 1 hingga 6 di MI yang tak jauh dari rumahnya.
“Kenapa saya mau berdakwah untuk masyarakat seperti ini? Karena saya
yakin, kalau kita membantu agama Allah, sekecil apa pun itu pasti Allah akan
bantu ikhtiar kita,” yakin Ustaz
Kresna.
Untuk mengajar tahfiz Al-Qur’an, Ustaz Kresna sama sekali tidak memungut biaya. Jika ada kebutuhan Al-Qur’an maupun
sarana dan prasarana lainnya, ia mengupayakan melalui rekan-rekannya.
Dalam kondisi yang tidak bisa melihat sama sekali, Ustaz Kresna
bisa melakukan aktivitas keseharian 70 persen secara
mandiri. Selebihnya, jika butuh mobilitas yang harus jauh dari rumah atau ke jalan raya, ia dibantu oleh istri maupun anaknya.
Kini, Ustaz Kresna berharap, suatu saat rumah tahfiz yang dikelolanya bisa
menjadi Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an. Sehingga
lebih banyak lagi anak-anak yang bisa menjadi penghafal kitab suci Al-Qur’an dan meneruskan dakwah perjuangan di daerah mereka masing-masing.
Mendukung perjuangan Ustaz Kresna, Global Zakat-ACT memberikan apresiasi dalam bentuk paket
pangan dan
uang tunai untuk biaya hidup melalui Sahabat
Da’i Indonesia di bulan Juni ini. Tak hanya
Ustaz Kresna, ada 14 dai lainnya di penjuru Solo Raya
yang juga mendapatkan apresiasi serupa. Amanah dari dermawan tersebut diharapkan menjadi
dukungan tersendiri bagi para dai yang berjuang untuk membukakan “mata”
masyarakat akan indahnya Islam.[]