
ACTNews, GAZA –
Indonesia memiliki tiga armada Humanity Food Truck di Gaza, Palestina. Ketiga
unit tersebut didatangkan di tahun yang berbeda, yakni di tahun 2020, 2021, dan
yang terbaru adalah pada Maret 2022. Pada Ramadan tahun ini, tim ACT Palestina
akan mengoperasikan ketiga unit armada tersebut untuk memberikan santapan
gratis ke warga Gaza saat sahur maupun berbuka puasa.
Humanity Food Truck merupakan armada yang memiliki dapur modern di dalamnya. Tim ACT dapat mengolah dan memasak langsung di dalam armada tersebut. Truk bisa langsung berkeliling untuk mendistribusikan hasil masakannya. Dalam sekali distribusi, tiap armada dapat membagikan hingga 2.000 makanan siap saji.
Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Network ACT menjelaskan, armada dengan panjang lebih dari 8 meter dan berat 10 ton tersebut, tengah dalam tahap peremajaan dan pembersihan, meliputi servis mesin, penambahan ornamen Ramadan, dan pencucian seluruh bodi armada.
"Pembersihan dan peremajaan ini dilakukan agar ketiga
armada ini siap untuk berkeliling Gaza selama 30 hari menyampaikan amanah
dermawan untuk membagikan makanan gratis. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya
untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Gaza, khususnya di bulan
Ramadan yang penuh berkah," kata Said, Senin (4/4/2022).
Meski nanti ribuan warga Gaza dapat terbantu dengan adanya
bantaun makanan gratis ini, namun Said menjelaskan bahwa masih ada jutaan
warga Gaza lainnya yang tidak tersentuh bantuan kemanusiaan selama Ramadan.
"Oleh karenanya, sudah menjadi tugas kita, sesama
saudara muslim untuk membantu menjangkau sebanyak-banyaknya warga Palestina
untuk menerima bantuan ini. Bagi masyarakat yang ingin ikut andil, bisa mengirimkan
sedekah terbaiknya ke Palestina melalui laman Indonesiadermawan.id," ajak
Said.
Pada Ramadan tahun ini, pangan merupakan salah satu
kebutuhan yang sangat mendesak bagi warga Gaza. Program Pangan Dunia menyatakan
bahwa pada 2021 ini, hampir tujuh dari sepuluh warga di Gaza termasuk
masyarakat prasejahtera. Mereka tak memiliki anggaran untuk untuk membeli
makanan yang cukup. Imbasnya, tingkat kerawanan pangan menjadi sangat tinggi.
Tujuh dari sepuluh keluarga di Gaza mengalami kerawan pangan. []