
ACTNews, PURWOREJO – Awalnya Mahfudz
Siddiq adalah pekerja lepas. Ia hanya bekerja dalam jangka waktu tertentu
sampai pekerjaan selesai, kemudian kembali mencari pekerjaan lain. “Kadang-kadang
nunggu pekerjaan lain sampai satu bulan,”
jelas Mahfuz.
Belakangan Mahfudz
ingin mencari penghasilan tambahan. Ia akhirnya memutuskan untuk mengelola peternakan
lele di rumah mertuanya. Tetapi pandemi yang datang tak luput menguji usaha
baru Mahfudz.
“Sebelum pandemi,
alhamdulillah masih bisa lancar. Tapi setelah pandemi, harga pakan semakin
mahal. Biaya yang dikeluarkan semakin mahal dan harga bibit lele juga mahal,”
ungkap Mahfudz ditemui di lokasi beternaknya di Desa Grabag, Kecamatan Grabag,
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Kamis (23/9/2021) lalu.
Ujian tak
berhenti karena ia bersama keluarga juga turut terinfeksi pandemi. Ia terpaksa
melakukan isolasi selama satu bulan. Semua usaha terhenti termasuk usaha
istrinya yang berjualan makanan di pasar. “Akhirnya kehabisan modal,” singkat bapak
dari dua anak ini.
Tetapi setelah
sembuh dari pandemi, Mahfudz bertekad mendorong kembali kemajuan usahanya. Global
Wakaf-ACT membantu Mahfudz melalui program Wakaf UMKM. Melalui program ini,
diharapkan usaha Mahfudz dapat bangkit kembali, bahkan berkembang lebih pesat.
[]