ACTNews, MAMUJU –
Terpal yang dirangkai serupa tenda kini menjadi
tempat berteduh Nurdina (32) dan sang suami beserta ketiga anaknya. Tenda
tersebut berdiri tepat di depan rumahnya yang mengalami kerusakan dan berbahaya
untuk ditinggali pascagempa di Desa Saletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten
Mamuju. Tempat berteduh sementara itu tak luas, dan berdiri tepat di pinggir Jalan
Poros Mamuju-Majene, akan tetapi menjadi tempat berbagai aktivitas keluarga.
Tempat tidur, alat dapur, lemari pakaian ada di dalam
terpal tenda yang Nurdina dirikan bersama sang suami sejak hari ketiga
pascagempa tersebut. Tak ketinggalan etalase kaca serta kulkas yang tak rusak tertimpa
bangunan, harta benda tersebut seakan amat berharga bagi Nurdina karena masih
bisa digunakan untuk mencari nafkah. Ya, Nurdina merupakan seorang pedagang
makanan ringan serta berbagai kebutuhan rumah tangga. Sejak tiga tahun lalu, ia
memulai merintis usaha kecilnya tersebut. Namun, usaha itu harus berhenti sejenak karena
gempa bumi yang merusak rumah serta berbagai barang dagangannya.
“Waktu gempa itu banyak dagangan yang rusak karena
tembok warung roboh,” ungkap Nurdina, Ahad (31/1/2021).
Selama dua pekan sejak gempa, Nurdina tak berjualan. Ia
memprioritaskan mengurus keluarga, khususnya ketiga anak yang masih kecil
dan harus tinggal di pengungsian. Selain itu, barang dagangan Nurdina juga banyak
yang rusak akibat reruntuhan dan tak lagi memiliki modal. Beruntung, masih ada
dagangan yang masih bisa dijajakan dan Nurdina mendapatkan uang Rp500 ribu. Ia
memanfaatkan uang tersebut untuk kembali membuka warung di tenda pengungsian mulai
Jumat (29/1/2021). Tak banyak barang dagangannya, akan tetapi paling tidak
mampu menopang ekonomi keluarga yang ikut hancur akibat bencana.
Suami Nurdina sendiri, Mustamin, merupakan seorang
petani. Ladangnya ditanami cokelat dan jagung. Namun, sejak beberapa waktu
terakhir hasilnya menurun drastis akibat hama dan harga di pasar yang tidak
stabil, apalagi ketika pandami. Hal ini membuat dagangan Nurdina menjadi sumber
utama pemasukan keluarga.
“Dagangan jadi pemasukan utama, apalagi sejak pandemi.
Tapi memang hasilnya turun drastis, sampai 50 persen dari sebelum corona, dan
sekarang semakin turun karena bencana,” jelas Nurdina.
Bantuan modal
Pertemuan Nurdina dengan ACTNews terjadi pada Ahad (31/1/2021) ketika tim Global Wakaf-ACT
menyerahkan bantuan modal usaha untuk UMKM yang terdampak gempa. Modal tersebut
diserahkan agar UMKM bisa segara bangkit dari keterpurukan pascagempa serta
hantaman pandemi.
Raka Ginanjaya Gumelar dari tim Global Wakaf-ACT mengatakan, bantuan modal serupa yang diserahkan ke Nurdina juga akan
diberikan ke pelaku UMKM terdampak gempa dengan total seribu pelaku usaha. Modal
usaha ini diserahkan sesegera mungkin agar kebangkitan ekonomi bisa secepatnya
terjadi seiring dengan percepatan pemulihan pascabencana.
“Target-target penerima manfaat bantuan modal ini
ialah pelaku usaha kecil yang usahanya terdampak gempa,” jelas Raka.[]