
ACTNews, JAKARTA UTARA – Halimah begitu haru dengan kedatangan Tim Global Wakaf-ACT. Saat itu dagangan ayam
geprek Halimah yang dijual di Pinggir Jalan Walang Baru VIIA, Kelurahan Tugu
Utara, Koja, Jakarta Utara, langsung diborong habis. Ia sampai menyeka air mata
yang turun dengan jilbab panjangnya.
“Doain nenek ya,
supaya kuat membiayai cucu-cucu nenek,” pinta Halimah pada Sabtu (7/8/2021)
lalu.
Halimah memang
kini harus mengurus keempat cucunya yang kini sudah yatim. Satu-satunya
pemasukan Halimah untuk membiayai mereka adalah dengan berjualan ayam geprek.
Usia yang sudah lanjut tak jadi penghalang bagi Halimah untuk terus berusaha. Setiap
hari ia membuka dagangan sejak jam dua belas siang hingga malam menjelang.
Tetapi pada masa
PPKM ini, diakui Halimah usaha tak berjalan dengan mudah. “Biasanya nenek bisa
bikin enam puluh porsi ayam geprek dalam satu hari. Tapi kondisi lagi PPKM
begini, ya lebih sedikit bikinnya. Takut kalau banyak, nanti malah enggak terjual,”
ucap Halimah.
Jika sampai
tidak habis, modal Halimah tak akan berputar. Sebab itu Global Wakaf-ACT
memborong dagangan Halimah pada hari itu. Setelah itu dagangan Halimah
didistribusikan kepada para pekerja harian di sekitar lokasi. Selain memborong dagangan, Halimah juga mendapatkan bantuan modal dari program Wakaf UMKM, serta pendampingan usaha ke depannya.
Memborong dagangan
UMKM ini merupakan salah satu ikhtiar dari Wakaf Modal Produktif. Di mana
melalui program ini, Global Wakaf-ACT akan membeli seluruh dagangan para pelaku
UMKM sebagai dengan harapan dapat memberdayakan mereka di masa PPKM yang menyulitkan. []