
ACTNews, KABUPATEN LUMAJANG – Di umur yang sudah memasuki kepala tujuh, Mbah
Bini masih bersemangat dalam bekerja. Terkadang ia mengakui tubuh yang semakin
menua tidak sekuat dahulu, tetapi bagaimana pun Mbah Bini tetap memikul bakul di
atas kepala, yang berisi beragam jenis gorengan, lalu berkeliling kampung untuk
berjualan. Sebab ialah penopang nafkah bagi keluarga.
“Kalau dahulu
saya jualan rujak, tapi sekarang setelah enggak kuat. Sibuk juga buat merawat
anak yang sedang sakit dan urusan yang lain-lain. Jadi cuma jualan gorengan
sama kerupuk. Saya jualnya di dekat masjid dan juga keliling,” ungkap nenek
yang tinggal di Kampung Renteng, Desa Oro Oro Ombo pada Rabu (22/12/2021).
Mbah Bini
tinggal dan merawat anaknya yang sudah dua tahun belakangan menderita strok. Ia
menemani anaknya tersebut setiap waktu dan membiayai pengobatan sang anak,
dibantu oleh dua anak Mbah Bini yang lain yang sudah berumah tangga.
“Kalau harapan
saya sekarang ini selamat, bisa makan, anak sembuh. Saya enggak minta apa-apa,
saya ini sudah tua,” terang Mbah Bini.
Dalam satu hari,
Mbah Bini bisa mendapatkan penghasilan Rp50 ribu dalam satu hari. Tetapi untuk
saat ini menurutnya sulit pascaerupsi Gunung Semeru yang turut mendampak
masyarakat di kampungnya.
“Kalau lagi
bencana begini, dagangan enggak habis karena orang kena bencana semua. Kalau
enggak habis biasanya sisa dagangan itu saya bagi-bagi ke orang lain,” ungkap
Mbah Bini.
Aksi Cepat
Tanggap (ACT) pun membantu usaha Mbah Bini untuk bangkit kembali melalui
program Sedekah Modal Usaha yang diberikan pada hari itu. Diharapkan dengan
usaha yang semakin berkembang sehingga bisa membiayai pengobatan anaknya. []