
ACTNews, ACEH TENGGARA –
Namanya Dedi Aspianto, namun masyarakat luas, khususnya di Aceh Tenggara lebih
mengenalnya dengan nama Ustaz Zaid Maulana. Ia merupakan seorang pendakwah di
wilayah Aceh Tenggara. Pesan-pesan damai selalu ia siarkan ke masyarakat, tanpa
rasa takut dan gentar ia berbicara tentang kebenaran Islam, walau pengalaman tak
baik pernah dirasakannya.
Pengalaman
yang mungkin tak akan pernah dilupakan Ustaz Zaid ialah penusukan yang terjadi
padanya di akhir Oktober 2020 lalu. Ketika ia sedang berdakwah di Masjid Al
Husna, Desa Kandang Mbelang Mandiri, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara, ia
diserang seseorang dengan senjata tajam dan melukai bagian leher serta jari
kelingkingnya. Ustaz Zaid pun segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan.
“Setelah
kejadian itu, saya malah lebih bersemangat untuk menyiarkan Islam,” ungkapnya
ketika ditemui oleh tim Masyarakat Relawan Indonesia Aceh Tenggara di awal
Januari 2020 ini.
Selain
berdakwah secara langsung, Ustaz Zaid juga menyampaikan pesan-pesan Islam di
jalur pendidikan. Ia merupakan pengajar di Pesantren Darul Azhar, Kecamatan
Badar, Kabupaten Aceh Tenggara. Ia pun mengajar di pengajian tingkat TPA dan
TPQ. Upah yang diterima pun tak besar, di bawah Rp1 juta per bulannya. Akan
tetapi, nominal tak pernah menjadi masalah bagi Ustaz Zaid, baginya pendidikan
anak-anak sangatlah penting sebagai modal mereka mengarungi kehidupan.
Biaya hidup
Pertemuan
tim MRI-ACT dengan Ustaz Zaid terjadi pada Jumat (8/1/2021) lalu. Tatap muka
ini tak sekadar menjalin silaturahmi dengan pejuang dakwah Islam di Aceh
Tenggara tersebut, akan tetapi, relawan MRI-ACT juga menyerahkan biaya hidup
dari program Sahabat Da’i Indonesia-Global Zakat. Hadirnya biaya hidup ini pun
disambut baik oleh Ustaz Zaid.
“Saya
senang sekali teman-teman MRI-ACT mau berkunjung ke tempat saya. Semoga Allah
selalu memudahkan langkah kita semua,” ungkapnya.
Program
Sahabat Dai Indonesia sendiri merupakan ikhtiar Global Zakat-ACT mendampingi
pedakwah di seluruh Indonesia. Biaya hidup yang diberikan diharapkan mampu
menjadi pendukung kegiatan mereka menyiarkan agama Islam. “Semua implementasi
program Sahabat Da’i Indonesia tak lepas dari peran muzaki yang menyalurkan zakatnya
melalui Global Zakat,” jelas Randa, Koordinator Sahabat Dai Indonesia.[]