
ACTNews, BOJONEGORO – Setelah Pacitan dan Pamekasan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendistribusikan air bersih ke wilayah Bojonegoro, Jawa Timur. Di Bojonegoro, kekeringan sudah berdampak pada kehidupan masyarakat. Selama beberapa bulan terakhir, 500 jiwa di Desa Gamingan dan Sukorejo, Kecamatan Tambakrejo, sulit mendapatkan air bersih.
Dipo Hadi dari Tim Program ACT Jawa Timur, menyebut secara umum di Jatim telah masuk musim kemarau. Dampaknya sangat
dirasakan, yakni sulitnya sumber air karena tempat biasa warga mengambil air
mulai mengering.
“Dampak musim kemarau sudah hampir dirasakan seluruh masyarakat Jawa Timur. Setelah Pacitan dan Pamekasan, sekarang Bojonegoro mulai terdampak. Kami berharap bantuan dari ACT mampu mendukung penyediaan air untuk kebutuhan dasar,” ungkap Dipo, Sabtu (13/7).
Kala itu, ACT mendistribusikan ribuan liter air bersih bagi
warga di dua desa, yakni Desa Gamingan dan Desa Sukorejo. Warga yang telah menanti adanya
bantuan air bersih ini antusias mengantre untuk mendapatkan air bersih
gratis dari ACT. Lebih dari 500 jiwa menikmati bantuan air bersih ini.
Desa-desa di Bojonegoro memang menjadi langganan kekeringan saat kemarau
tiba tiap tahunnya. Selama
ini perusahaan daerah air minum cukup kewalahan untuk mendistribusikan air
bersih ke berbagai titik terdampak kekeringan di Bojonegoro.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Jawa Timur telah memetakan sebanyak 566 desa rawan kekeringan. Puncak kemarau yang dapat berdampak pada kekeringan parah diprediksi akan terjadi sampai Agustus
mendatang. []