
ACTNews, BANGKA TENGAH – Sejak dibangun
tahun 1998 silam, Musala Ar-Ridho di Dusun Melingai, Kecamatan Lubuk Besar,
Bangka Tengah tak memiliki sumber air sendiri untuk keperluan ibadah jemaahnya.
Untuk keperluan bersuci misalnya, jemaah biasanya telah berwudu di rumah masing-masing
atau jika harus berwudu di musala menggunakan air kolong (lubang bekas tambang timah) yang juga
dijadikan sumber air minum sehari-hari warga.
Dampak tak adanya
sumber air sendiri ini, membuat nyaris setiap tahun Musala Ar-Ridho mengalami kesulitan
air, apalagi jika masuk musim kering.
Mengetahui kondisi
ini, Global Wakaf-ACT pada Agustus ini meresmikan Sumur Wakaf Masjid untuk
Musala Ar-Ridho. Pembangunan sumber air serta fasilitas sanitasinya ini telah
dimulai sejak Maret lalu dan kini sudah resmi bisa dipergunakan. Manfaatnya pun
tak sebatas mendukung ibadah, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar
sebagai sumber air bersih.
“Pembangunan Sumur
Wakaf Masjid ini merupakan ikhtiar bersama membantu jemaah dan warga sekitar
untuk memudahkan mereka mengakses air bersih. Harapannya, ibadah serta
kebutuhan air harian bisa terdukung,” ungkap Ucap Cherry
Octoryan, Kepala Cabang Global Wakaf-ACT
Bangka.
Sambutan baik pun
hadir dari DKM serta warga Melingai. “Kami dari
perwakilan pengurus Musala Ar-Ridho
mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada masyarakat yang sudah
berwakaf melalui Global Wakaf-ACT dan membangun sumur di sini. Alhamdulillah, kini jemaah
masjid dan warga bisa mengakses
air bersih dari Sumur Wakaf," ujar Abdurahman selaku ketua DKM Masjid
Ar-Ridho.
Selain meresmikan Sumur Wakaf Masjid, Global Wakaf-ACT juga memberikan edukasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat untuk warga. Tujuannya, agar warga mampu menjaga kondisi kesehatan tubuh dan lingkungan, terlebih di momen pandemi seperti sekarang ini.[]