
ACTNews, PURWAKARTA – Dampak kekeringan melanda Jawa pada umumnya, tak terkecuali Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Masyarakat Purwakarta, tepatnya di Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, kini mengalami krisis air bersih. Akibatnya, mereka harus rela berjalan jauh dari tempat tinggal untuk mendapatkan air.
Dalam
beberapa bulan terakhir, warga Desa Mekargalih mengalami kesulitan mendapatkan air
bersih. Warga jarang yang memiliki sumur pribadi. Mereka mengandalkan sumur bor
yang dibuatkan oleh pemerintah.
Adi Nurdiansyah dari Tim Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Barat, menjelaskan Kekeringan yang sudah terjadi sejak awal musim membuat air sumur menyusut drastis. Selain itu, warga kini dibatasi dalam mengambil air dari sumur bor. “Pembatasan air membuat warga sekarang kesusahan mendapat air bersih,” terang Adi, Jumat (12/7).
Mengurangi dampak kekeringan, ACT pada Jumat itu
mendistribusikan air bersih ke Desa Mekargalih. Sebanyak 8 ribu liter air
diberikan ke warga secara gratis. Dalam waktu setengah jam, air yang dibawa
menggunakan truk tangki itu langsung habis diambil warga.
Idrus Supriatna, warga Desa Mekargalih, mengaku sangat
terbantu dengan adanya bantuan air bersih ini. Setidaknya dalam beberapa waktu
ke depan, ia tak perlu jauh-jauh untuk mengambil air bersih atau mengantre di
sumur bor yang dibatasi pengambilan air bersihnya. Dari 8 ribu liter air yang
dibagikan, setidaknya 240 jiwa menikmati air bersih
ini.
Di lokasi lain di Jawa Barat, tepatnya di Tasikmalaya,
pada Sabtu (13/7) kemarin enam truk tangki air bersih dikirimkan ke beberapa
titik terdampak kekeringan. Dalam empat bulan terakhir, Tasikmalaya sudah
tak diguyur hujan. Akibatnya, kebutuhan air sangat mendesak baik untuk konsumsi
maupun pertanian.[]