
ACTNews, BEKASI – Hasibuan (75)
namanya. Ia
merupakan lansia penjual koran.
Siang hingga malam menjadi waktu kerjanya. Menggunakan sepeda,
hampir setiap hari ia beranjak ke persimpangan Pekayon, Kota Bekasi, menjajakan korannya. Pundi-pundi rupiah menjadi
tujuan utama Hasibuan menjalani pekerjaan itu.
Koran yang terjual
menjadi harapan hidup Hasibuan. Setiap pengendara yang berhenti ketika lampu
merah menjadi target utama. Pekerjaan ini sudah dilakoninya sejak 40 tahun
lalu.
“Sehari-hari paling dapat 30 sampai 50
ribu (rupiah),
itu kalau lagi ramai. Dicukup-cukupkan saja yang penting bisa buat makan,” ujar Hasibuan.
Medio tahun lalu,
menjadi momen pertama kali Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bekasi bertemu dengan sosok
Hasibuan. Di tepi jalan, saat itu dagangannya masih banyak meski hari sudah
berganti malam. Pembatasan sosial berskala besar yang begitu ketat saat itu
membawa dampak besar pada kehidupan dan ekonomi Hasibuan. Dagangannya sulit
laku, begitu juga dalam proses distribusi koran.
Sejak pertemuan itu
juga, ACT Kota Bekasi berikhtiar mendampingi Hasibuan. Pembangunan warung
rumahan pun diinisiasi dan segera dilakukan penggalangan dana melalui lama
Indonesia Dermawan. Atensi masyarakat pun cukup baik, per 20 April 2021, dana
yang terkumpul untuk Hasibuan mencapai lebih dari Rp36 juta dari 800 lebih dermawan
dengan target pengumpulan dana Rp40 juta.
“Dana yang terkumpul digunakan
untuk membuka warung sebagai pengganti mata pencaharian Pak Hasibuan agar tak
lagi keluar rumah di usia lanjutnya. Memiliki warung memang menjadi harapan Pak
Hasibuan,” jelas Kepala Cabang ACT Kota
Bekasi Rizky Renanda,
Senin (19/4/2021). Selain membukakan warung untuk Hasibuan, ACT Kota Bekasi
juga telah menyerahkan paket pangan untuk kebutuhan harian.
Pembangunan warung itu
sendiri memakan waktu hampir satu bulan. Selain bangunan fisik, ACT juga
melengkapinya dengan barang dagangan, seperti aneka makanan ringan serta
sembako. Sambil terus mengucap syukur di waktu menjelang berbuka, Ahad
(18/4/2021) kemarin, warung tersebut resmi bisa digunakan Hasibuan. Ia pun tak
menyangka, dengan kedermawanan, sebuah warung yang diimpikannya sejak lama dapat terwujud. Hadirnya warung ini pun menjadi pelengkap
kebahagiaan Ramadan.
“Alhamdulillah sekarang enggak perlu keluar rumah lagi
buat kerja. Di sini (warung) saja sama
istri supaya usaha ini bisa maju dan tentu juga berkat doa-doa para dermawan. Semoga
Allah balas kebaikannya. Terima kasih sekali lagi untuk ACT dan para dermawan,” tutur lirih Hasibuan.[]